"Welcome to Awing's Blog"

___Senyum Itu Indah___

Kamis, 03 Februari 2011

Luapan Marhabah Rindu (One'sembilan)

"Ya Hakam, Ya Hakim. Yg Maha Memutuskan, Yg Maha Bijaksana.
Segerakanlah bahagiaku dalam dada ini. Bukan aku meminta, tapi karena rindu ini terus menyapa untuk bertaut dengannya." aku berdo'a dalam diam & ketenangan yg telah diproleh sekian lama. Bukan aku tak sabar, namun kesabaran juga ada batas'y. & aku tau itu, tau pula bahwa hasil & upah dari kesabaran itu tiada batas'y. Semoga ia pula memanjatkan do'a yg lebih khusyuk, melebihi hari2 sebelum'y.

Namun tetaplah dia perempuan biasa, begitu perasaan'y, bukan Rabi'ah Adawiyyah yg mampu menyerahkan total rindu'y pada keagungn Illahi, bukan karena apapun di dunia ini, bahkan juga bukan karena surga atau neraka.

"Ya Bashir, Ya Basith. Yg Maha Melihat, Yg Maha Melapangkan".
Adakah tanda-tanda yg selalu hadir di depan mataku ini hanya semata bagi rindu abadi. Jika apa yg telah terjadi selama ini merupakan bagian rahasiaMu, beri aku setitik ilmu untuk membuka atau menutupnya."

Do'aku kepadaMu untk'y serasa angin teduh yg berhembus ke mana saja & dari mana saja arah'y. Angin rindu memang begitu. Siapa makhluk berjiwa di jagat ini yg tak merindukan Tuhan'y. Bahkan, para 'filsuf' yg berknar kalau Tuhan telah mati boleh jadi karena mereka gagal & putus asa memahami Sang Maha Misteri.

Maka, dengar juga kisah 'Qais jadi majenun', terombang ambing angin di gurun sahara antra ada & tiada karena rindu yg menyala. Maka, datanglah di antra rinduku, perantara abadi yg selalu memberi & membacakan ayat2 keindahan dalam dadaku.

Keindahan jagat raya yg terus bergerak & bergerak menuju semesta Yg Maha Memulai. Dan di antra gerak yg satu dg grak yg lain, terbentang jarak bernama 'rindu'. Dan di antra dua rindu selalu ada perantara yg mempertemukan, mempersatukan & menyatukan antra tubuh & ruh, antra lahir & batin, antra akal & pikiran, & suara hati terdalam, sampai cahaya bersinar sepanjang siang & malam, dalam kesunyian maupn di tengah keramaian, menyalakan marhabah rindu, menerangi yg satu.

Kamis, 05 Agustus 2010

Kata-kata Mutiara & Ungkapan

 Sikap

#) Apabila anda marah ataupun benci bahkan jiji terhadap mkhluk lain, maka luapkanlah untuk diri anda sendiri, jangan gpernah diungkapkan dalam bentuk perkataan ataupun diwujudkan dg sikap dan perbuatan, jika anda tidak mampu untuk mengeluarkannya dg wujud yg manis. Karena emotion saat ini bukanlah emotion anda kemudian hari. Apakah anda tahu perasaan anda satu detik yg akan datang???
(one'sembilan, 04/08/10)


#) Palingkanlah wajahmu ke kanan
ketika keadaan semakin runyam
di hadapn. Karena sesungguhnya
kanan itu tempat yg baik untuk
mengadu. & jangan sekali-kali
menoleh ke kiri, karna syaithon
itu sangat memikat hati.
Bersabar dalam berikhtiar itu
adalah terbaik buat umat
'Muhammad'.
Lihatlah semua orang dari sisi
kebnarannya & pilihlah mana yg
paling benar, jika kamu ingin
medapatkan sesuatu yg benar.
Namun janganlah kamu
membanding-bandingkan
kejelekan seseorang dari sudut
pandang yg berbeda, karena
sesungguhnya kejelekanmulah
yg akan nampak.

(one'sembilan, 21/9/2010)

Note On Facebook, http://www.facebook.com/onespisces

~¤(Untuk Para Pencari RidhoNya)¤~ 

Lagi-lagi aku dapat nasehat dari nuraniku.

"Kerjakanlah sesuatu dg kebenaran yg sesungguhnya dan jangan mengharap keridhoan manusia, karena yg demikian itu dapat mengurangi kualitas hasilnya."
Ikhlas karena allah ta'ala adalah suatu tuntunan yg menghasilkan pahala dan keridhaan Tuhan Pencipta Alam Semesta.

Bahkan dalam nilai-nilai sosial, setiap agamapun menyuruh umatnya agar melakukan sesuatu kebenaran tanpa harus mengharapkan aplos ataupun pujian dari orang lain. Dalam kitabnya umat Kristiani (Injil) memberikan nasehat, menurut kolose 3:23, "Manusia harus bekerja 'seperti untuk Tuhan' karena Tuhanlah yg akan memberi upah" (ayat 24). Kita harus dikenal sebagai pekerja keras yg tak kenal lelah dalam mengerjakan kebaikan (2 Tesalonika 3:6-15). Jelas, semua agama mengajarkan umatnya agar ikhlas dalam mengerjakan sesuatu. Kitapun yg mengaku sebagai umat Muslim dapat mengambil nilai-nilai sosialnya.

Memang, dalam suatu pekerjaan atau usaha harus ada pengharapan. Namun pengharapan itu tidak diharuskan dari manusia ataupun makhluk lain. Seorang penyair inggris 'Samuel Tailor Coleridge' pun menuliskan hubungan antara pekerjaan dan nilainya, bahwa: "Pekerjaan tanpa pengharapan bagaikan minuman lezat dalam saringan, dan pengharapan tanpa suatu tujuan tak ada artinya."

Seseorang yg melakukan sesuatu karena hanya mengharap ridhoNya, adalah disebut suatu perbuatan baik (amal sholeh). Maka, tujukanlah harapan itu karena Allah semata,
=> "...Barang siapa yg mengerjakan amal sholeh, laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yg baik." (An-Nahl: 97)

=> "Dan barang siapa yg mengerjakan kebaikan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya". (Az-Zalzalah: 7)

** Yg demikian itu pula adalah salah satu wujud sikap dalam menyeimbangkan hidup di dunia & akhirat...

=> Dari Annas r.a. berkata, "Bukanlah orang yg baik di antara kamu orang yg meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar kepentingan akhirat, atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia, sehingga dapat memadukan keduanya. Karena kehidupan di dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban orang lain". (HR. Ibnu Asakir) 

  

~¤(Luapan Marhabah Rindu)¤~

"Ya Hakam, Ya Hakim. Yg Maha Memutuskan, Yg Maha Bijaksana. Segerakanlah bahagiaku dalam dada ini. Bukan aku meminta, tp karena rindu ini terus menyapa untuk bertaut dengannya."
aQ brdo'a dlm diam & ktnangn yg tlah d proleh skian lma. Bukn aQ tk sabar, namun ksabarn jga da bats'y. & aQ tw itu, tw pula bhwa hsil & upah dr ksabarn i2 tiada bats'y.

Smoga ia pula m'manjtkn do'a yg lbih khusyuk, mlbihi hari2 sblm'y. Nmun ttaplh dy prmpuan biasa, bgitu prasaan'y, bukn Rabi'ah Adawiyyah yg mmpu m'nyrahkn total rindu'y pd k'agungn Illahi, bukn krna apapun d dunia ini, bhkn jga bkn krna surga atw nraka.

"Ya Bashir, Ya Basith. Yg Maha Melihat, Yg Maha Melapangkan. Adakah tanda-tanda yg selalu hadir di depan mataku ini hanya semata bagi rindu abadi. Jika apa yg telah terjadi selama ini merupakan bagian rahasiaMu, beri aku setitik ilmu untuk membuka atau menutupnya."

Do'aQ kpdaMu untk'y srasa angin tduh yg brhmbus k mna sja & dr mna sja arah'y. Angin rindu m'mang bgtu. Sypa mkhluk brjiwa d jagat ini yg tk mrindukn tuhan'y. Bhkn, para 'filsuf' yg brknar klo Tuhan Tlah Mati boleh jd krna mrka ga2l & ptus asa m'mhami Sang Maha Misteri.

Mka, dngr jga kisah 'Qais jd majenun', trombang ambing angin d gurun sahara antra ada & tiada krna rindu yg mnyala.

Mka, dtnglh d antra rinduQ, prantara abadi yg slalu m'bri & m'bcakn ayat2 k'indahn dlm da2Q. K'indahn jagat raya yg trs brgrak & brgrak mnuju smsta Yg Maha Memulai. Dan d antra grak yg satu dg grak yg lain, trbntang jrak brnma 'rindu'. Dan d antra dua rindu sllu ada prantra yg m'prtmukn. M'prsatukn & mnyatukn antra tbuh & ruh, antra lahir & batin, antra akal & pikiran, & suara hati trdalm. Smpai chya brsinr spnjang siang & malm, dlm ksunyian maupn d tngah kramaian. Mnyalakn marhabah rindu. Mnrangi yg satu.



~¤(Belum Ada Judul)¤~

Palingkanlah wajahmu ke kanan ketika keadaan semakin runyam di hadapn. Karena sesungguhnya kanan itu tempat yg baik untuk mengadu. & jangan sekali-kali menoleh ke kiri, karna syaithon itu sangat memikat hati. Bersabar dalam berikhtiar itu adalah terbaik buat umat 'Muhammad'.

Lihatlah semua orang dari sisi kebnarannya & pilihlah mana yg paling benar, jika kamu ingin medapatkan sesuatu yg benar. Namun janganlah kamu membanding-bandingkan kejelekan seseorang dari sudut pandang yg berbeda, karena sesungguhnya kejelekanmulah yg akan nampak.

Ingt firmanNya:
"Wanita-wanita yg keji adalah untuk laki-laki yg keji, & laki-laki yg keji adalah untuk wanita-wanita yg keji pula, dan wanita-wanita yg baik adalah untuk laki-laki yg baik, & laki-laki yg baik adalah untuk wanita-wanita yg baik pula..." ~¤(QS. An-Nuur: 26)¤~



~¤(Bukan Luka Biasa)¤~

Kenyataan yg selalu menghantam kerasnya tekad tuk berjalan.
Sedemikian pedihnya menanggung cerita yg tak kunjung ku sudahi. Ingin berlari & menari di atas hitungan hari. Namun itu hanya sekejap ku temui, hanya bualan halusinasi. Karena memang seutuhnya diriku makhluk yg tak punya reputasi. Harus terus merangkak di tengah riuhnya angin surga fana.
Jenuh,, jenuh,, dg keluh yg tak kunjung sembuh. Luka,, luka,, dg sikap & kebodohanku.
Terima aku wahai bumi. Jangan biarkan sesak terus menekan dada. Kapan ku mampu berjalan, jika beban ku rasa tak sepadan. Ku tahu Tuhan ada, ku yakini Tuhan tak kan membrikan beban melebihi kemampuan & ku tahu ini hanya semntara. Namun bagaimana ku mampu melewati..?? Bersabar,, Bersabar & terus bertafakur,,, jawaban ampuh & akupun tahu itu. Tapi ini kronis, bukan luka biasa atau luka putus cinta. Tidak mudah mengungkapkan luka apakah ini, yg pasti bukan luka putus asa. Hanya Kau maha tahu & ku kan tetap menunggu bersama nasehat lama itu...
Semoga semua ini hanya sebuah irama. Bukan karma atas derita lama.


~¤(Hanya aku & Tempatku yg Tahu)¤~
Tempatku bukan tempat yg indah tuk benaung, karena tempatku kumuh.
Tempatku bukan tempat yg kokoh tuk bersandar, karena tempatku tempat yg rapuh.
Tempatku bukan tempat yg aman tuk bersembunyi, karena tempatku tak beratap rapih.
Tempatku bukan tempat yg bersih tuk beristirahat, karena tempatku tak beralas keramik.
Tempatku bukan tempat yg luas tuk berkumpul, karena tempatku 1 meter persegi.
Tempatku bukan tempat yg nyaman tuk bersantai, karena tempatku tak semegah rumah mewah.

Namun, tempatku adalah tempat untukku hidup & hidup di kemudian. Tempatku adalah tempat menyimpan mimpi. Tempatku di tepian jurang. Tempatku di sebrang lautan. Tempatku di atas bebatuan. Tempatku di ujung jalanan.
Hanya aku & tempatku yg tahu siapa yg bertamu & siapa yg bertemu & mungkin kan ku tunggu karena memang tempatku tak begitu jauh, karena memang tempatku tempat yg selalu mengharap.

Hanya aku & tempatku yg tahu,,
seperti itu & memang harusnya begitu. Tak seperti dulu yg t'lah berlalu...
Kini aku & tempatku tahu, mungkin kan tetap seperti itu. Seperti bumi menanti hujan di musim gugur.

Hanya aku & tempatku yg tahu,,
Ku serahkan, ku pasrahkan... Dg sedikit harapan, dg selembut tautan... Biar berdawai, bergetar & berirama, seperti nada-nada sendu kala pesona beradu. Seperti itu, seperti aku. karena memang hanya aku & tempatku yg tahu.

“Ya Allah, berikanlah cinta-Mu kepadaku & tempatku, Jadikanlah orang yang mencintai-Mu mencintai aku & tempatku. Dan jadikanlah aku mencintai segala sesuatu yang membawa kepada kecintaan-Mu!”
Dg penuh pasrah.....
Seharusnya tempatku tak boleh menyiksaku. Tak seharusnya pula ia memberi Kecewa pada batin yg merana. Tapi mengapa kali ini amat sangat tak kuharapkan. Bagai gersang pelatar Taman yg telah lama ditinggalkan usang. Merobek lembar masa Harapan untuk suatu sesalan kekecewaan yg senantiasa kelam, terpendam & terkuakkan.

Dg rasa resah.....
Seharusnya tempatku ini teramat Romantis menyapa sebuah harapan. Karena t'lah ku curahkan tangis kebahagiaan bagi para Bidadari Taman. Tak seharusnya tempatku ini mendilemaku dalam keresahan. Bila cengkrama para penghuni Taman bersintesa sebuah harapan. Tetapi semua impian Kalbu begitu terasa jauh dalam bayangan. Memupuk subur dilema kegelisahan menumbuhkan kebencian. Curahan pilu semakin menggoreskan Retakan luka yg berdebu. Perlahan merontokkan Kebahagiaan & Bergugur satu demi satu.
Namun, karena hanya aku & tempatku lah yg tahu....

{Iwan S. Adib Adwa' Al-haziq}

Rabu, 04 Agustus 2010

Mutiara Qalbu

Kewajiban Mencari Ilmu

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

"Tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu menjaga dirinya". (QS. At-Taubah: 122)

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa tidak perlu semua orang berangkat ke medan perang. Sebagian berangkat bekerja ke ladang, pabrik, dan sebagian menekuni ilmu serta mendalami ilmu-ilmi agama islam. Hal ini dimaksudkan agar setelah selesai kembali ke masyarakat, mereka dapat menyebarkan ilmu tersebut serta menjalankan dakwah islamiyah dengan cara dan metode yg baik sehingga mencapai hasil yg lebih baik pula.
Karena ayat ini menerapkan bahwa fungsi ilmu adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mensejahterakan umat dan mensyiarkan ajaran-ajaran agama islam, mereka tidak dibenarkan bila ada orang islam yg menuntut ilmu pengetahuan hanya untuk mengejar pangkat, mencari gelar dan keuntungan pribadi semata. Orang-orang yg telah memiliki ilmu pengetahuan haruslah menjadi mercusuar dan suri tauladan bagi  umatnya, khususnya bagi orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian dapat diambil suatu pengertian bahwa dalam bidang ilmu pengetahuan, setiap orang mukmin mempunyai 3 macam kewajiban, yaitu menuntut ilmu, mengamalkannya dan mengajarkannya kepada orang lain.
Islam sangat menghargai orang-orang yg berjuang di bidang ilmu pengetahuan, disamakan derajatnya dengan orang-orang yg berjuang di medan perang dan orang yg beribadah.

Dalam Hadits dinyatakan:

"Dari Abu Darda r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: siapa yg bepergian menuntut ilmu Allah akan memudahkan jalan ke surga. Sesungguhnya para malaikat merendahkan sayapnya bagi orang yg menuntut ilmu pengetahuan sebagai bukti keridhaan atas apa yg diperbuat oleh orang yg menuntut ilmu, semua makhluk yg ada di langit dan di bumi, hingga ikan dan air niscaya memintakan ampunan kepada orang yg 'alim'. Keutamaan orang 'alim' dengan orang lain yg beribadah (tanpa ilmu) diibaratkan bagaikan kelebihan bulan atas bintang, dan ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham akan tetapi mereka mewariskan ilmu. maka siapa yg memanfaatkan kesempatan ini berarti dia mengambil bagian yg sempurna". (HR. At-Turmudzi dan Abu Daud)

Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa betapa besarnya anugerah yg diberikan kepada orang-orang yg mendalami ilmu, baik sebagai pengajar maupun sebagai pelajar. Hal ini sangat logis, sebab pemahaman terhadap agama akan menjadi sempurna manakala didukung oleh ilmu pengetahuan.
Tugas umat islam adalah untuk mempelajari agamanya dan mengamalkannya dengan baik, serta menyampaikannya kepada orang lain.

Rasulullah SAW bersabda: "Sampaikanlah olehmu(apa-apa yg telah kamu peroleh) dariku, walau hanya satu ayat".

Selasa, 03 Agustus 2010

Pesona Wanita

Sangat Sensitif dengan Perasaan
Dalam sebuah hadits yg artinya:
"Sesungguhnya wanita itu seumpama tulang rusuk yg bengkok. Bila kamu membiarkan (bengkok), kamu memperoleh manfaatnya, bila kamu berusaha meluruskan, kamu mematahkannya."  (H.R. Ath Thahawi)

Karena wanita ingn dimngrti, begitulah mungkin ungkapannya. Tapi kadang sulit juga untuk bisa memahami keinginannya. Hanya berusha mengambil sikp pasif, ketika keangkuhan dan keegoisanya melanda. Sedikit saja menyinggung perasaannya, maka 'eughh' yg mungkin akan keluar dari perasaannya. Bisa-bisa muka kita dianggapnya badut ancol yg cuma bisa menghibur dan kadang menjijikan. Maka lebih baik, membiarknnya seprti apa yg dia inginkan selama masih dalam yg 'haq'. Karena mungkin hanya dengan cara seperti itu yg akan membuatnya mengrti akan ketulusan sebuah kebenaran & kasih syang.
"Wanita itu lembut, hanya akan mengerti ketika selembar kain kapas menyentuhnya".

Memang Sangat Lembut dan Sensitif
Dari Nukman bin Basyir r.a. ia mengatakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:
“Perumpaan orang mukmin dalam hal cinta-mencintai, kasih sayang dan kelemah lembutan adalah bagaikan sebuah tubuh yang bila salah satu organnya menderita, semua organ yang lain akan merasakan kesakitan dan panasnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 

Ketika perasaannya mulai mengeras, maka hal yg mungkin, sikap dan pikirannyapun terbawa arus deras. Begitu juga sebaliknya, saat kelembutan dan keramahan sikapnya berperan, akan membuatnya begitu 'dingin'. Dan bukan hal yg mustahil bila kita mampu menebak sifat atau karakternya hanya dengan sepintas saja. Namun demikian, wanita adalah keindahan. Dan keindahan itu sangat identik dengan kelembutan.

Pesonamu adalah anugrah.
Kecantikan parasmu adalah keagunganNya.
Keindahan cakapmu adalah amanah.
Di atas keangkuhanmu tersimpan kesucian akhlaq.
Di balik keacuhanmu tersembunyi lembut sikap, tutur kata.
Laksana awan menyimpan hujan.
tak kan tercurahkan kala mentari menyanari.
namun kan membasahi saat kemelut awan mengharapkan.
Demi massa... Demi sebuah kata cinta...
Ku ungkap rasa bertaut tulus.
Mengejarmu, mengharapmu & menunggumu.
Melupakan kata 'membenci'.
menahan rasa 'nyeri'.
hanya untuk menunggu ungkapan pasti.
Lamaaaaaaaaaaaaaa...........................................Sekaliiiiiiiiiii.
She Is Perfect Woman
~*(by: Iwa Sembilan A3)*~

Minggu, 01 Agustus 2010

Bukan Luka Biasa

Bismillah...
Semoga Tuhan selalu membuatku tersenyum karena semnyum itu 'Indah' (Inspirasi dan Shadaqah).

Gak tahu eah, mau nagapain,,,!!!
Yg pasti gue lagi borink bo. Gue sadar penyebabnya sih simple aja "Kurang piknik".

wan, tu, tly, po,,, satu, dua, tiga,,, ini, itu datang nyerang gk da sebab. & semua berubah jadi masalah.

Padahal gue tahu semua itu gak kan jadi masalah kalo gue tahu cara mencernanya...
Tapi biarlah, gue jalani & gue cari jalan keluarnya sendiri...

karena gue tahu selalu ada jalan buat semua ini.
Mudah-mudahan, amiin...

Bukan Luka Biasa

Kenyataan yg selalu menghantam kerasnya tekad tuk berjalan.
Sedemikian pedihnya menanggung cerita yg tak kunjung ku sudahi.
Ingin berlari & menari di atas hitungan hari.

Namun itu hanya sekejap ku temui, hanya bualan halusinasi.
Karena memang seutuhnya diriku makhluk yg tak punya reputasi.
Harus terus merangkak di tengah riuhnya angin surga fana.

Jenuh,, jenuh,, dg keluh yg tak kunjung sembuh.
Luka,, luka,, dg sikap & kebodohanku.
Terima aku wahai bumi. Jangan biarkan sesak terus menekan dada.
Kapan ku mampu berjalan, jika beban ku rasa tak sepadan.
Ku tahu Tuhan ada, ku yakini Tuhan tak kan membrikan beban melebihi kemampuan & ku tahu ini hanya semntara.

Namun bagaimana ku mampu melewati..???
Bersabar,, Bersabar & terus bertafakur,,, jawaban ampuh & akupun tahu itu.
Tapi ini kronis, bukan luka biasa atau luka putus cinta.
Tidak mudah mengungkapkan luka apakah ini, yg pasti bukan luka putus asa.
Hanya Kau maha tahu & ku kan tetap menunggu bersama nasehat lama itu.
Semoga semua ini hanya sebuah irama. Bukan karma atas derita lama.

~*(Iwan S. Adib Adwa' Al-haziq)*~